Jelajah Bunker Lobang Perlindungan Balatentara Jepang di Sekitar Bandara Kadieng Mandai Kab. Maros - Bunker atau lobang perlindungan jepang banyak terdapat di Indonesia, kali ini Amir berjalan akan explore salah satu bunker atau lobang perlindungan jepang di sekitaran bandara kadieng mandai kabupaten maros, selengkapnya langsung disimak saja di artikel ini. Bunker merupakan merupakan lubang atau ruang perlindungan bawah tanah yang dipakai sebagai benteng pertahanan dan perlindungan dari serangan musuh. Dalam hal ini bunker Jepang dipersiapkan dalam menangkis serangan sekutu dari udara. Karena pada waktu itu Lapangan Udara Kadieng (bandara Lama) sudah dikuasai dan dijadikan sebagai pangkalan bagi bala tentara Jepang. Masuknya Bala Tentara Jepang di Sulawesi selatan tak dapat dipisahkan dari sejarah masuknya Bala Tentara Jepang di Indonesia. Berdasarkan catatan sejarah, Bala Tentara Jepang melakukan pendaratan untuk pertama kalinya di Makassar pada tanggal 9 Pebruari 1942, mereka berasal dari kesatuan Giyugun (Angkatan Laut).
Dan salah satu peninggalan Bala Tentara dai nippon Jepang yang masih
dapat disaksikan hingga sekarang adalah Bungker di sekitar Bandara lama,
kecamatan mandai Kabupaten Maros. Bunker ini terdiri dari sepuluh buah yang
sudah teridentifikasi, semuahnya terletak di kelurahan Bontoa kecamatan Mandai
Kabupaten Maros. Bungker Jepang ini secara garis besar berdenah Z dan T.
Bungker ini terbuat dari beton bertulang, dibuat khusus untuk melindungi
serdadu-serdadu Jepang dari serangan udara tentara Sekutu. Itulah sedikit gambaran
tentang peninggalan Jepang di Sulawesi Selatan. Di artikel ini merupakan salah satu bunker yang masih teridentifikasi
sampai sekarang, letaknya berada di komples perumahan perhubungan, tempatnya
cukup mudah ditemukan, karena terletak di pinggir jalan perumahan perhubungan
mandai sekitar 1 kilomerer dari jalan poros makassar maros.
Mengenai bentuk bunker atau lobang jepang
ini berbentuk Z dengan masing masing ujungnya menjadi pintu masuk, jalan ke
pintu masuk menurun dan sempit hanya sekitar setengah meter, cukup untuk
dilalui satu orang, pintu masuknya menurun, dan di ruang utama bunker ini cukup
luas, cukup untuk memuat 20 orang. Jika dilihat,
bunker ini hanya untuk perlindungan sementara saja, tidak diperuntukkan untuk
tinggal berlama-lama didalam, bunker ini hanya sebagai tempat perlindungan
sementara jika sewaktu-waktu bala tentara sekutu membombandir daerah vital
bandara Kadieng Mandai.
Adapun bahan daari bunker ini adalah beton
bertulang, dengan bahan kerikil, pasir dan semen mix. Tebal dari beton bunker
ini sekitar 40 – 50 cm, dibuat khusus agar tidak bisa di rusak oleh bom sekutu
saat itu. Jepang sendiri masuk ke
Indonesia pada saat mereka sedang menjalankan program perang asia timur raya,
atau lebih dikenal dengan perang dunia kedua, dimana saat itu jepang, bersama
jerman dan italia melawan gabungan pasukan sekutu antara lain inggris, prancis,
amerika serikat dan lain-lain. Dan pada tahun 1945 jepang akhirnya keok dan bertekuk
lutut pada pasukan sekutu. Setelah kekalahan Jepang ini, Indonesia kemudian
menggunakan kesempatan di masa transisi ini dengan memproklamasikan negara
Republik Indonesia. [ab]
0 Komentar